Metoda
potensiometri telah digunakan untuk mendeteksi titik akhir titrasi.Sekarang,
metode ini dapat digunakan secara langsung untuk menentukan konsentrasi suatu
ion (Ion selective electrode)
Metoda
potensiometris didasarkan pada pengukuran beda potensial yang terjadi
antara sepasang elektroda dalamlarutan yakni elektroda pembanding (EP) dengan
elektroda indikator (EI) iontertentu dimana besarannya merupakan fungsi
logaritma dari aktifitas ion tertentuyang ditunjuknya. Penentuan secara
langsung suatu ion dalam larutandimungkinkan dengan pemilihan elektroda
indicator bagi ion dimaksud.Pada elektroda ion selektif sistem elektrodanya
menggunakan suatu sistem penyekat khusus yang memungkinkan dia dapat
respon selektif terhadap iontertentu, dapat berupa membran gelas, kristal garam
tertentu maupun resin penukar ion.
Hubungan
yang linear antara besaran dengan potensial dengan konsentrasi ionsianida dapat
dialurkan pada yaitu:a.Kurva semi logaritma dimana besaran konsentrasi ion pada
absis denganskala log-nya dan potensial sel (E) pada skala biasa b.Pada
grafik biasa (mm block) antara beda potensial terhadap nilai minuslogaritma
konsentrasi ionnya
Elektroda
ini mengandung membran gelas, kristal atau cairan yangmempunyai sifat perbedaan
potensial antara membran dan elektrolit yang kontak dengan membran
tersebut ditentukan oleh aktifitas dari ion tertentu. Elektrodamembran yang
paling tua dan paling banyak digunakan adalah elektroda gelas.Elektroda ini dikatakan
selektif-ion karena hanya spesifik untuk ion H+. Elektrodaini dapat
dilihat pada Gambar.
a.Membran
Kristal :
·
-Kristal tunggal.
·
-Polikristalin
atau Kristal campuran.
b.Non
kristalin membrane :
·
-Gelas
·
-Cairan
·
-Cairan
polimer
Dapat
dikatakan bahwa elektroda ion selektif terdiri atas membran yangresponsif
secara selektif terhadap suatu spesies ion tertentu dan mengadakankontak bagian
luarnya dengan larutan yang akan ditentukan. Sedang bagian dalam berisi larutan
yang mempunyai aktifitas tertentu yang mengadakan kontak denganelektroda
pembanding.Membran yang digunakan dapat berupa polimer ataupun membran cair
yangterdiri atas pelarut yang tidak bercampur dengan air dan suatu reagen yang
bersifat sebagai pengekstraksi melalui mekanisme chelat. Jika membran cair
tersebut memisahkan dua larutan, selektivitas ion tercapai terlebih dahulu
melaluiselektif ion tertentu melalui fase membran dan juga melalui perbedaan
mobilitasion dalam membran. Biasanya penukar ion seperti TOA, Amberlit LA-1,
LA-2,Aliquot 336S atau penukar kation cair seperti asam bis
2-etilheksilfosfat(HDEHP), asam dinonilnaftalen sulfonat (DNS) digunakan
sebagai bahanmembran.Elektroda selektif dapat digunakan sebagai detektor titik
akhir dalam titrasiatau langsung ditentukan konsentrasinya dari pengukuran
potensial. Selainmembran polimer, membrane padat lainnya adalah elektroda enzim
yang saat ini juga sudah tersedia. Salah satu contoh pemakaian elektroda
membran cair adalah penentuan ion Ca dimana garam Ca dari asam dodesilfosfat
merupakan komponenaktif dalam pelarut di-n-asetilfenil fosfonat. Sedang membran
cair anion selektif diperoleh dengan menggunakan spesies kationik yang secara
selektif menarik anion kedalam pelarut organik.
PRINSIP KERJA ISE
Elektroda Selektif ion (ESI) adalah
sel paro elektrokimia (elektroda) yang menggunakan membran selektif ion sebagai
elemen pengenal (sensor), karenanya ESI akan lebih merespon analit yang
disensornya dibandingkan ion lain yang berada bersama-sama dalam sampel.
Membran merupakan lapisan tipis bersifat semipermeabel yang memisahkan 2 fasa
dengan permeabilitas yang terkontrol.
Pada saat kontak dengan larutan analit, bahan aktif membran akan mengalami
disosiasi menjadi ion-ion bebas pada antarmuka membran dengan larutan. Jika
anion yang berada dalam larutan dapat menembus batas antarmuka membran dengan
larutan yang tidak saling campur, maka akan terjadi reaksi pertukaran ion
dengan ion bebas pada sisi aktif membran sampai mencapai kesetimbangan
elektrokimia.
Cara Kerja :
1. Isi ke
botol digital buret dengan larutan standar 1000 ppm CN-, set alatdengan menekan
tombol Fill , kemudian tombol Clear, minimumkan speedregulatornya.
2. Siapkan 6
buah labu ukur 50 mL, kepada labu ke dua masukkan ujung buret, masukkan 50 mL,
tekan dengan hati – hati tombol Go gunamengeluarkan 0,050 mL larutan standar
sianida 1000 ppm CN-
3.Dengan
cara yang sama keluarkan 0,200 ; 0,800 ; 3,200 ; 12,800 mLlarutan standar
sianida 1000 ppm ke dalam labu ke 3 s/d ke 6.
4. Tambahkan
masing – masing 5 mL NaOH 1 N, lalu encerkan sampaitanda batas dengan aquadest,
maka akan didapatkan deretan standar 0 ; 1,0 ;4,0 ; 16,0 ; 64,0 ; 256,0 ppm CN-
5.Pasangkan
elektroda ion selektif sianida pada alat pH / ion meter, celupkanelektroda
bersama termometer kepada larutan blanko. Ukur suhunya dan atur tombol koreksi
suhu pada nilai suhu larutan dengan menekan tombol up /down.6.Tekan mode untuk
memilih fungsi mV, biarkan stabil dan catat nilai beda potensial yang
ditunjukkan sebagai E dalam mV.
0 komentar:
Posting Komentar