Devi Sintya Pangestika B.102.08.017
Dewi Wulansari B.102.08.018
Ditya Garin Maharani B.102.08.020
Henny Anggitarani B.102.08.030
Ichfana Sholeichah B.102.08.032
1.
Haemocytometer
Haemocytometer adalah adalah satu set alat yang
digunakan untuk memeriksa dan menghitung berapa banyak jumlah erythrocyt (sel
darah merah) dan leucocyt (sel darah putih), trombosit dan eosinofil.
a.
Pipet throma
·
Pipet throma Leukosit
Fungsi :
Untuk mengencerkan darah dalam pemeriksaan jumlah leukosit dan eosinofil.
Ciri – ciri pipet
:
1. Skala dari 0,5 ; 1 ; 11
2. Di dalamnya terdapat bola kaca
berwarna putih.
3. Pengencerean darah yang dilakukan
dengan menggunakan alat ini yaitu :
§ 20 kali untuk pemeriksaan aantal
leukosit.
§ 10 kali untuk pemeriksaan aantal
eosinofil.
·
Pipet throma Erytrosit
Fungsi : :
Untuk mengencerkan darah dalam pemeriksaan jumlah erytrosit dan trombosit.
Ciri – ciri pipet
:
1. Skala dari 0,5 ; 1 ; 101
2. Di dalamnya terdapat bola kaca
berwarna merah.
3. Pengencerean darah yang dilakukan
dengan menggunakan alat ini yaitu 200 kali untuk aantal erytrosit maupun aantal
trombosit.
b.
Kamar hitung
Kamar hitung (bilik hitung)
adalah suatu ruangan dengan ukuran yang sangat kecil yang digunakan untuk
menghitung jumlah sel darah dengan menggunakan sampel yang sangat sedikit.
Volume tiap kamar hitung ini berbeda-beda tergantung jenis sel yang akan
dihitung.
Macam-macam
kamar hitung :
1. Kamar Hitung
Original Neubauer
2. Kamar Hitung
Improved Neubauer
3. Kamar Hitung
Burker
4. Kamar Hitung Turk
5. Kamar Hitung
Thoma
6. Kamar Hitung
Fucsh – Roshenthal
7. Kamar Hitung
Tatai
8. Kamar Hitung
Speirs-Levy
Dari macam-macam kamar hitung diatas, yang
paling banyak dipakai adalah bilik hitung Improved Neubauer yang berukuran 3mm x 3mm.
Improved Neubauer
Luas
seluruh bidang kamar hitung : 3 mm x 3 mm
Improved Neubauer di bagi menjadi : 9
kotak besar (1 x 1) mm2.
Kotak besar =
1 x 1 mm2 dan dibagi menjadi 25 kotak
Kotak sedang =
¼ x ¼ mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak
kecil
Kotak kecil =
1/20 x 1/20 mm2
Tinggi =
1/10 mm.
Perhitungan untuk leukosit
Koreksi Volume (KV) = p x 1 x t x jumlah
kotak mm3
=
¼ x ¼ x 1/10x64
=
64/160 mm3 = 1 /2,5mm3
=
2,5 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel Lekosit adalah :
=
P x V x N = 10 x 2,5 x N
=
25 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil
lagi, misalnya dihitung dalam satu kotak besar (16 kotak kecil).
Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3
=
¼ x ¼ x 1/10 x 16
=
16 x 160 mm3 = 1/10 mm3
=
10/ mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel Lekosit adalah :
=
P x V x N = 10 x 10 x N
=
100 N/mm3.
Perhitungan untuk Eritrosit
Volume (V) =
p x l x t x jumlah kotak mm3
=
1/20 x 1/20 x 1/10 x 80 kotak = 1/50 mm3
=
50 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel Lekosit adalah :
=
P x V x N = 100 x 50 x N
=
5000 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam
satu 40 kotak kecil.
Volume (V) =
p x l x t x jumlah kotak mm3
=
1/20 x 1/20 x 1/10 x 40 kotak = 1/100 mm3
=
100 /mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel eritrosit adalah :
=
P x V x N = 100 x 100 x N
=
10.000 N/mm3.
Prinsip perhitungan untuk
kamar hitung lainnya sama seperti improved Neubauer yang berbeda hanya ukurannya
saja, hal ini disesuaikan dengan jenis sel yang diperiksa, artinya kalau kalau
jumlah selnya banyak maka menggunakan ukuran yang kecil atau sebaliknya.
2.
Pipet LED
Pipet LED adalah instrumen yang digunakan untuk memeriksa laju endap darah
seseorang. Instrumen yang
digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan Westergreen.
a.
Pipet westergreen
b.
Pipet wintrobe
3.
Haemometer
Haemometer adalah
instrument laboratorium untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah
berdasarkan satuan warna (colorimetric). Metode yang digunakan adalah
membandingkan warna sample darah dengan warna merah standard. Warna sample
darah didapatkan pada pemisahan globin dari hemoglobin dengan penambahan HCL
(Asam Klorida) untuk menghasilkan asam hematin yang warnanya diukur oleh
colorimetry.
4.
Pipet Hb ( HEMOGLOBIN )
Digunakan pada pemeriksaan Hb sahli yang
berfungsi untuk menghisap darah.
5.
Deck glass
Deck glass adalah penutup obyek glass, berbentuk persegi lebih kecil dan tipis
karena dimaksudkan agar bisa menutupi preparat tanpa mengganggu
pemfokusan pengamatan dibawah mikroskop. Digunakan untuk menutup sediaan preparat
atau kamar hitung.
6.
Spreader
Spreader adalah alat yang terbuat dari kaca berbentuk persegi panjang dengan salah satu ujungnya dibuat buram yang digunakan pada pembuatan preparat apusan
darah.
7.
Urinometer
Urinometer adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan berat jenis
(BJ) urine. Dengan skala yang tertera pada batang urinometer dari 1000-1060 dan terdapat suhu tera yang digunakan dalam perhitungan Bj urine tersebut dan dibaca dengan cara pandangan lurus dengan mata.
8.
Pipet volume
Pipet volume merupakan pipet yang terbuat dari kaca kecil dan memanjang. Fungsinya untuk menyedot larutan dalam jumlah kecil. Untuk zat - zat yang tidak berbahaya seperti aquadest bisa dihisap dengan mulut. Tapi untuk zat yang berbahaya haruslah menggunakan karet penghisap. dan hanya untuk mengukur 1 macam volume saja atau mengukur volume
sebanyak yang tertera di pipet.
9.
Pipet ukur
Pipet ukur adalah alat yang terbuat dari gelas.
Pipet ini memiliki berbagai skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan
volume tertentu. Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan,
jangan dihisap dengan mulut. Dapat mengukur banyak macam volume, volume
maksimal biasanya tertera pada pipetnya.
10. Labu Ukur / Labu Takar
Pengertian :
sebuah perangkat yang terdapat di dalam laboratorium yang memiliki kapasitas
antara 5 mL sampai 5 L
Guna :
1.mengencerkan zat tertentu hingga batas
leher labu ukur/takar.
2.mendapatkan larutan zat tertentu yang
nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan
menggunakan pipet.
Dalam sistem pengenceran :
-untuk zat yang tidak berwarna, penambahan
aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu
-Untuk zat yang berwarna, penambahan
aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di
atas garis leher ).
11. Buret
Buret adalah sebuah peralatan laboratorium yang
terbuat dari gelas berbentuk silinder seperti pipet besar yang memiliki garis ukur dan
sumbat keran pada bagian bawahnya.
Buret merupakan peralatan yang sangat
penting saat melakukan analisa dengan metode Titrasi.
12. Cawan Petri
-Pengertian :
sebuah wadah yang bentuknya bundar
dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
-Cawan Petri dibuat dalam satu set.
-Cawan yang berukuran kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
-Cawan petri ada yang terbuat dari plastik
(sekali pakai) ada juga yang terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas,
biasanya untuk dimasukan kedalam autoclaved.
-Cawan Petri diciptakan oleh Julius Richard
Petri, seorang hali bakteri / mikrobiologi berkembangsaan Jerman pada tahun
10877. Istilah cawan Petri itu sendiri diambil dari nama belakangnya.
-Fungsi :
1.untuk pembiakan bakteri dalam
laboratorium mikrobiologi
2.sebagai tempat untuk menimbang bahan
3.untuk mengeringkan bahan sample
13. Batang L / L Rod
Guna : untuk
mengaduk suatu campuran / larutan supaya homogen.
-Batang
L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang
tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.
14. Erlenmeyer
-Pengertian :
peralatan gelas (Glass ware equipment) yang
seringkali di gunakan untuk analisa dalam laboratorium.
-Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut
dibagian atasnya.
-Disalah satu
sisi, ada tanda untuk menunjukkan ukuran volume isi, dan memiliki spot
yang dapat diberi label dengan pensil .
-Leher dan mulut botol yang sempit pada
erlenmeyer bertujuan agar mudah di pegang, mengurangi penguapan dan dapat di
tutup dengan mudah.
-Sedangkan dasar permukaan yang rata
membuatnya flexsible di letakan dimana saja.
Fungsi dan kegunaan :
1. untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan
analisa,
2. untuk menampung larutan, bahan padat
ataupun cairan,
3. untuk meracik dan menghomogenkan
(melarutkan) bahan-bahan komposisi media,
4. sebagai tempat kultivasi mikroba dalam
kultur cair,
5. sebagai tempat untuk melakukan titrasi
bahan
15. Becker Glass
Becker berupa gelas tinggi, berdiameter
besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang
tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50
mL, 100 mL dan 2 L. Becker glass memiliki takaran namun jarang
bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
Fungsi
:
- Sebagai tempat melarutkan zat.
- Tempat memanaskan.
- Menguapkan larutan / air.
- Menampung zat kimia yang
bersifat korosif
16. Gelas Ukur
Gelas
ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas
volume gelas ukur 5 – 2000 ml. Memiliki beberapa pilihan berdasarkan volumenya,
volume tersebut ditentukan berdasarkan
miniskus bawah larutan.
Fungsi :
Untuk mengukur
volume larutan
Dapat
digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
Gelas ukur yang dilengkapi
dengan tutup asah digunakan untuk melarutkan zat hingga volume tertentu.
17. Kaca Arloji (Watch Glasses)
Kaca
arloji terbuat dari gelas boroksilat
berupa piring mempunyai diameter yang bervariasi antara 30 – 200 mm.
Fungsi :
1. Sebagai penutup
saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang
bahan-bahan kimia yang bersifat higroskopis.
18. Botol Timbang
Botol timbang terbuat dari
jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup asah. Botol timbang mempunyai
tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas botol timbang mulai 15 – 80 mL.
Fungsi :
Digunakan di dalam menentukan
kadar air suatu zat. Selain itu
digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair
yang bersifat higroskopis. Saat
menimbang zat cair yang bersifat mudah menguap botol timbang harus dalam
kondisi tertutup agar tidak terjadi penguapan.
19. Corong Gelas
Terbuat dari kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek.
Fungsi
:
Memasukan
atau memindah larutan /cairan suatu
wadah ke wadah lain yang bermulut kecil.
Digunakan pula untuk proses penyaringan setelah
diberi kertas saing pada bagian atas.
20. Corong Pisah
berupa corong yang
bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian
bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca. Fungsi : Untuk memisahkan campuran larutan
yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses
ekstraksi.
Cara menggunakannya : campuran
yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan
tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan
kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik.
Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara
pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.
Labu didih adalah
alat gelas yang berfungsi untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Labu
didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 ‘C. Ukurannya
beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Menurut leher labu didih ada 3 jenis :
Menurut bagian bawahnya ada dua jenis :
a.
Flatt
bottom atau bagian bawah dari labu tersebut datar/rata
b.
Round
bottom atau bagian bawah dari labu tersebut bulat
22.
Eksikator/Desikator
Eksikator atau yang
bisa disebut dengan desikator adalah
panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup
yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam
desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada
bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan
selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
23.
Kondensor
Fungsi kondensor
adalah untuk mengembunkan kembali pelarut yang menguap, sehingga resiko pelarut
hilang ke lingkungan semakin kecil dan dapat kembali melarutkan bahan yang akan
diekstrak.
Ada 4 macam dari kondensor
yaitu :
24.
Pipet tetes (drop pipette)
Pipet
tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik
atau kaca dengan
ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Pipet tetes
berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang
lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes
demi tetes.
25.
Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah sebuah tabung
yang terbuat dari kaca borosilikat sehingga dapat menahan perubahan temperatur
dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup
ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan.
Tabung reaksi disebut juga Test Tube
atau Culture tube. Culture tube adalah tabung reaksi tanpa
bibir.
Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:
- Sebagai
tempat untuk mereaksikan bahan kimia
- Untuk
melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
- Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair maupun padat
26.
Labu kjeldahl
Labu
kjeldahl adalah tempat (bejana) berleher panjang untuk destruksi bahan yg
mengandung nitrogen dan mengubahnya menjadi amoniak di dl penetapan nitrogen
secara kuantitatif (kimia).