Rabu, 31 Oktober 2012

Refraktometer dan Polarimeter

| | 0 komentar


 Refraktometer


Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini sebuah sedotan yang dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah sedotan dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi lauran gula. Terlihat sedotan terbengkok lebih tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut (Rapat Jenis Larutan), maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proporsional. Besarnya sudut pembengkokan ini disebut Refractive Index (nD). Refractometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan abad 20.

Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai berikut :
  1. Dari gambar dibawah ini terdapat 3 bagian yaitu : Sample, Prisma dan Papan Skala. Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample.
  2. Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample besar. Maka pada papan skala sinar “a” akan jatuh pada skala rendah.
  3. Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar terlihar sinar “b” jatuh pada skala besar.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa konsentrasi larutan akan berpengaruh secara proporsional terhadap sudut refraksi. Pada prakteknya Refractometer akan ditera pada skala sesuai dengan penggunaannya. Sebagai contoh Refractometer yang dipakai untuk mengukur konsentrasi larutan gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga dengan refractometer untuk larutan garam, protein dll.
Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yaitu merupakan pronsentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar bahan terlarut merupakan total dari semua bahan dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb. Pada dasarnya Brix(%) dinyatakan sebagai jumlah gram dari cane sugar yang terdapat dalam larutan 100g cane sugar. Jadi pada saat mengukur larutan gula, Brix(%) harus benar-benar tepat sesuai dengan konsentrasinya.

Cara Kerja :
Membuat sample
a. Apabila sampel makanan padat / roti
b. Makanan di timbang menggunakan neraca teknis
c. Di larutkan dalam labu ukur 100 ml dan di aduk ± aduk atau di hancurkanmenggunakan batang pengaduk
d. Di saring menggunakan kertas saring, kemudian di masukkan ke dalam labuerlnenmeyer
e. ± 10 ml di buang, kemudian di saring kembali
f. Saringan yang ke-2 , ke-3 dst. di periksa dengan menggunakan handrefraktometer 

Membaca sample:
a. Prisma di bersihkan dengan kapas alkohol
b. Blanko :
-prisma / tempat sample ditambah aquadest (3 tetes )
-tempat sample di tutup
-diamati sampai angka menunjuk tanda 0 ( kontrol )
c. Aquadest di usap atau di bersihkan dengan kapas kering
d. Prisma / tempat sample ditambah sample cair tadi ( 3 tetes )
e. Pastikan sample tersebar merata di atas permukaan prisma
f. Diamati skala yang di tunjuk yaitu menunjukkan kadar glukosa (gelap terang )

Macam-macam Refraktometer :
1 . Refraktometer AbbeRefraktometer Abbe merupakan alat untuk determinasi secara cepat konsentrasi, kemurnian, kualitas-kualitas dispersi dari sampel cair, padat dan plastik.
Syaratnya : hanya bahan yang jernih, transparan dan Opaque dapat diukur pada sinar yang ditransmisikandan direfleksikan.
Contoh sampel :- Larutan : alkohol, eter - Minyak : wax- Makanan : sari buah, syrup, lar, gula dll.- Resin : bahan sintetik - Kaca optik.
Prinsip pengukuran : dengan sinar yang ditransmisikan Sinar kasa / sumber sinar prisma sampeltelescope.
Refraktometer Abbe :- Dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam indeks bias suatu larutan- Dapat juga digunakan untuk mengukur kadar tetapi kita harus membuat kurva standar.Suatu zat/ larutan kadarnya berbeda maka dapat memberika indeks bias berbeda.
Refraktometer Abbe : mempunyai 2 lubang pengamat.Dicari garis batas dan perpotongan antara hitam dan putih, kemudian dibaca indeks bias pada skala.

Pemeliharaan Refraktometer :
1. Refraktometer Abbe :- Setelah dipakai : prisma dibersihkan sampai kering.- Perlu ditera / kalibrasi dengan :
a. Lar. Bromonophtalehe yang sudah diketahui indeks biasnya.
 b. Prisma

2. Refraktometer tangan = Hand – Refraktometer 


Keterangan :
1. Tentukan sempel pada prisma
2. Tutup refraktometer
 3. Pembacaan skala
4. Diamati batas biru putih
5. Bersihkan prisma dengan kertas tissue
6. Kalibrasi
7. Penyebaran sampel harus merata ( )Hand Refraktometer .
- Indeks bias sudah dikonversikan hinga dapat langsung dibaca kadarnya.
- Hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja dan terbatasi jika kadar tidak terbaca misalnya : terlalu pekatmaka harus di encerkan. Hasil akhir dikalikan dengan pengenceran.

Macam-macam Hand Refraktometer:
- Hand Refraktometer brik untuk gula 0 – 32 %
- Hand Refraktometer salt untuk NaCl 0 – 28 %

Penggunaan Refraktometer :
Larutan yan diukur indeks bias/ kadar diteteskan pada prisma Refrak. Langsung dibaca hasilnya.
Catatan : pada waktu meneteskan, jangan sampai ada gelembung udara.

Bagian-bagian Refraktometer :Hand Refraktometer :
Mempunyai 1 lubang pengamat .
- Dibaca skala yang ditunjukan batas biru putih
Sebelum ditetesi zat setelah ditetesi zat/ larutanTerjadinya Pembiasan karena cahaya menembus median yang lebih rapat indeks bias dipengaruhi oleh :temperatur dan tekanan.
Semakin tinggi temperatur atau semakin rendah tekanan maka kerapatanmedian semakin kecil.

PERAWATAN Hand Refraktometer :
- Setelah dipaka, bagian prisma dibersihkan sampai kering.
- Perlu ditera dengan aquades, sampai batas biru putih yang menunjukan skala 0.Hal ini sebaiknya sebelum dipakai ditera dulu.
- Dapat dipakai : kapas/ kertas tissue untuk membersihkan prisma



 POLARIMETER
 

 Polarimeter dgunakan untuk mengetahui bidang polarisasi dan mengukur besarnya sudut putar larutan sukrosa dan fruktosa.
Berbagai struktur transparan tidak simetris memutar bidang polarisasi radiasi. Materi tersebut dikenal sebagai zat optik aktif, misalkan kuarsa, gula, dan sebagainya. Pemutaran dapat berupa dextro-rotary (+) bila arahnya sesuai dengan arah jarum jam atau levo-rotary (-) bila arahnya berlawanan dengan jarum jam. Derajat rotasi bergantung pada berbagai parameter seperti jumlah molekul pada lintasan radiasi, konsentrasi, panjangnya pipa polarimeter, panjangnya gelombang radiasi dan juga temperatur. Rotasi spesifik didefinisikan sebagai [α]t =  , di mana α adalah sudut bidang cahaya terpolarisasi dirotasi oleh suatu larutan dengan konsentrasi c gram zat terlarut per mL larutan, pada suatu bejana dengan panjang d desimeter. Panjang gelombang yang umumnya dispesifikkan adalah 590 nm, berupa garis spektrum natrium (Khopkhar,2008 : 302).
Polarisasi merupakan proses mengurung vibrasi vektor  yang menyusun gelombang transversal menjadi satu arah. Dalam radiasi tak terkutubkan, vektor berosilasi ke semua arah tegak lurus pada arah perambatan. Polarisasi cahaya merupakan vektor gelombang cahaya ke satu arah. Dalam cahaya tak terpolarisasi, medan listrik bervibrasi ke semua arah, tegak lurus pada arah perambatan. Sesudah dipantulkan atau ditransmisikan melalui zat tertentu, maka medan listrik terkurung ke satu arah dan radiasi dikatakan sebagai cahay terkutub –bidang. Bidang cahaya yang terkutub-bidang dapat diputar bila melewati zat tertentu (dantith, 1990 : 342-343).
Menurut Soekardjo (2002 :430) polarisasi dapat dibagi menjadi dau , yaitu :
1.             Polarisasi konsentrasi yang disebabkan oleh perubahan konsentrasi di sekitar elektrode.
2.             Polarisasi overvoltage atau tegangan lebih yang disebabkan oleh jenis elektrode dan proses yang terjadi di permukaan.
Gelombangcahaya terpolarisasi terletak pada satu bidang yaitu bidang getar cahaya. Apabila cahaya terpolarisasi dilewatkan pada larutan salah satu enansiomer, maka bidang getarnya akan mengalami perubahan posisi, yaitu berputar ke arah kanan atau kiri. Proses pemuutaran bidang getar cahaya terpolarisasi, yang untuk selanjutnya disebut pemutaran cahaya terpolarisasi dinamakan juga rotasi optik, sedangkan senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasiitu dikatakan mempunyai aktivitas aptik (Poedjiadi, 1994 : 16).

Rotasi spesifik suatu senyawapada suhu 20 oC dapat diperoleh dengan menggunakan rumus  sebagai berikut:
Dalam rumus tersebut
   = rotasi spesifik menggunakan cahaya D natrium pada suhu 20 oC.
         = sudut rotasi yang diamati pada polarimeter
l           = panjang sel dalam dm
c          = konsentrasi larutan dalam gram/mL
apabila rotasi spesifik telah diketahui dari tabil yang telah ada, maka dengan rumus di atas dapat dihitung konsentrasi larutan. Analisis kuantitatif ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut polarimeter (Poedjiadi,1994 : 16-17).
Polarimeter adalah alat yang didesain untuk mempolarisasikan cahaya dan kemudian mengatur sudut rotasi bidang polarisasi cahaya oleh suatu senyawa aktif optis yang prinsip kerjanya didasarkan pada pemutaran bidang polarisasi (Anonim, 2010).
Menurut Anonim (2010), besarnya perputaran bidang polarisasi tergantung pada :
1.      Struktur molekul
2.      Panjang gelombang
3.      Temperatur
4.      Konsentrasi
5.      Panjang pipa polarimeter
6.      Banyaknya molekul pada jalan cahaya, dan
7.      Pelarut
Di industri gula di Indonesia, polarimeter digunakan ada yang manual dan ada yang digital. Yang manual menggunakan pengukuran sudut putar international suugar scale (ṡ), sedangkan yang digital umumnya sudah menunjukkan ṡ atau ẑ (Anonim,2010).
Sukrosa (gula ) dapat terhidrolisis karena pengaruh asam atau enzim invertase, membentuk glukosa dan fruktosa. Pada hidrolisis sukrosa terjadi pemmbalikan sedut (inversi) dari pemutaran kanan menjadi pemutaran kiri. Sukrosa adalah pemutaran kanan (putaran jenis +66,53), glukosa juga pemutaran kanan putaran jenis +52,7), tetapi fruktosa adalah pemutaran kiri (putaran jenis -92,4), daya pemutaran kiri fruktosa ternyata lebih besar dari daya pemutaran kanan glukosa.


Read more...

Entri Populer

kebersamaan IPOG :)

kebersamaan IPOG :)
ririn, moemoe, riu, vievie, kaka, bluup, sari, ouce

Playboy Pink

thank you

About Me

Foto Saya
Devi Sintya Pangestika
Jesus † | ♥Sylvester | path : Devi Sintya Pangestika | ig : devibluup
Lihat profil lengkapku
Visitors
Locations of Site Visitors

aku ^devibluup^

aku ^devibluup^

about me n my blog^^

Hey, I'm Devi sintya Pangestika, call me 'bluup', 17 th, Medical Analyst Laboratory

my updates twitter

Powered By Blogger

clock

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

country visitors

free counters

Histats

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

 
 
 
top